Hari sudah berganti, hiruk pikuk hingar bingar kemeriahan pesta demokrasi telah usai. Menyisakan wajah-wajah lelah bercampur bahagia menanti siapa pemilik suara terbanyak negri ini, meski tak sedikit pula yang masih menebarkan aroma perselisihan saling caci.
Bulan: April 2019
Caraku Mencintai Alam
Pernah suatu ketika bahkan seringkali aku melihat banyak orang-orang yang membagikan selebaran-selebaran di perempatan jalan. Mungki kita juga sering mendapati hal ini. Aku pribadi setiap kali disodori flayer atau selebaran itu selalu bertanya, apa isi dari flayer atau selebaran itu. Jika aku merasa membutuhkannya aku akan menerima, tetapi jika aku tak membutuhkannya aku akan menolak.
Berdamailah, Ciptakan Ketenangan, Hentikan Permusuhan
Ketenangan ditemukan saat kita dapat berdamai dengan keadaan. Saat semuanya terasa sulit digapai, saat segala hal mustahil untuk dicapai, saat segala usaha telah usai, tenang akan membawa damai.
Tak terasa, masa hingar bingar dan perdebatan akan siapa yang lebih unggul akan segera usai. Semuanya telah dilakukan dan dikerjakan semaksimal mungkin. Segala daya dan upaya sudah dikerahkan.
Tak sedikit pertemanan dan persahabatan renggang karena perbedaan yang meruncing akan kefanatikan. Semua seakan sudah banyak berkorban.
Tak sedikit pula yang lantas menumpahkan segala emosi dan panas hati pada pasangan
Tak sedikit yang masih mencerca pada detik-detik terakhir perhelatan, bahkan memasuki masa tenang seolah segala persepsi masih saling memengaruhi, melupakan orang-orang disekitar yang bersinggungan, mengatasnamakan kepedulian mengesampingkan bahwa setiap mereka memerlukan kejernihan pikiran dan hati yang tenang.
Tak sedikit serang menyerang antar pendukung berakhir pada luka yang mendalam. Darah tertumpah mengatasnamakan kesetiaan, pembelaan sampai titik darah penghabisan, lupa bahwa ini bukanlah perang, lupa bahwa ini bukanlah permusuhan.