Beberapa hari setelah banyak melewati aktifitas saya rindu untuk mengayuh sepeda, dan sore ini saya berencana untuk bersepeda santai keliling desa dan menikmati senja. Bergegas saya pulang dan sesampainya di rumah saya sempatkan berkemas lalu cek sepeda sebelum berangkat.
Memang nyaman sekali tinggal dipinggiran Kota Yogyakarta, masih bisa menjumpai keramahan warga dan tentunya hijau nya sawah serta udara segar bercampur aroma kandang ternak. Entah saya lupa persisnya sejak kapan saya dapat menikmati aroma yang seperti ini. Sepedaan keliling desa dan tetiba saya ingat bahwa didekat tempat tinggal saya banyak terdapat candi, dan saya memutuskan untuk menuju Candi Sambisari yang terdekat dengan lokasi saya tentunya. Saya pikir hanya ingin menikmati senja dan sebentar saja.
Buat kalian yang ingin tau tentang Candi Sambisari, saya akan coba sampaikan dengan versi yang saya lihat dan rasakan, tentunya ada data yang saya ambil berdasarkan informasi yang ada dalam wikipedia. Bersepeda ke Candi Sambisari dengan rute mengelilingi desa terdekat bisa jadi alternative wisata sejarah atau wisata belajar, jika kalian mau dan ingin berwisata dengan konsep yang berbeda bisa kontak saya (ciee, promosi dikit lah yaa…)
Candi Sambisari ini terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (masih satu Desa dan satu kecamatan dengan tempat tinggal saya loh, jadi yang mau sepedaan bisa start dari Dusun saya… aw! ) Merupakan Candi Hindu beraliran Syiwa yang dibangun sekitar abad ke-9, Candi ini sempat terkubur material Vulkanik Gunung Merapi. Dan konon ceritanya ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1996. Setelah dilakukan Eskavasi (adalah penggalian yang dilakukan disuatu tempat yang mengandung benda purbakala) Candi Sambisari kembali menampakan sosoknya nan Anggun dan Megah dari bawah Tanah. Jika diperhatikan memang Candi Sambisari ini seperti Candi Dibawah Tanah, untuk menuju ke Candi kita mesti berjalan menurununi puluhan anak tangga. Wow masih asri dan indah kan, cocok untuk bersantai bersama keluarga. Tentunya dikala pagi hari atau sore hari akan lebih nikmat, karena cuaca tidak terlalu terik dan panas.
Candi Sambisari terdiri dari kompleks candi induk dan 3 candi pewara / candi pendamping dengan dikelilingi dua pagar batu secara berlapis. Untuk masuk ke area Candi ada 4 pintu. Sepintas Candi Sambisari nampak seperti kastil batu yang ada ditengah taman. Rumput yang ada di pelataran Candi seperti permadani hijau yang indah. Candi Sambisari memang belum sepopuler Candi yang lainnya, sehingga cocok sekali untuk bersantai, bersama keluarga. Di sana juga terdapat beberapa Gazebo yang bisa digunakan untuk berdiskusi, duduk santai dan menikmati bekal yang kita bawa, atau sekedar baca buku sambil menunggu senja. Salah satu wisata sederhana dan murah, semoga tempat ngadem saya ini bisa jadi tempat ngadem kalian juga yaa.. Dan jika beruntung, kamu bisa bertemu saya. Hahahaha….
Menikmati matahari terbenam bukan disini tempatnya, namun untuk sekedar refreshing melepas lelah, melepas penat, saya rekomendasikan untuk mengunjungi Candi Sambisari ini. Buka setiap hari dari Senin sampai Minggu, pukul 09.00 wib sampai 17.00 wib Oh iyaa, biasanya nanti ada bapak satpam atau petugas yang akan membunyikan lonceng bahwa gerbang Candi Sambisari akan ditutup, itu artinya kita harus berkemas dan bergegas untuk pulang.
Untuk transportasi umum belum ada yang bisa menjangkau sampai di Candi Sambisari, naik ojek atau bersepeda sajalah bersama saya juga seru yaa kan. Jangan kawatir untuk sepedanya bisa sewa kok dari tetengga rumah saya. Atau kalau mau berbanyak ada rute spesialnya loh, so penasaran buat cobain yukk… langsung cus ajah.
Bagi saya senja merupakan cara untuk melepas segala kelelahan dan kesesakan sehari, karena setelah senja akan hadir fajar pagi. Jadi kita ga perlu nimbun kekesalan hingga senja berganti malam, cukup nikmati saja..