Hati Yang Kau Curi

Awalnya aku tak pernah ingin membuka hatiku untuknya. Entah mengapa, dirinya begitu keras menerjang, menerobos masuk hatiku yang mengeras karena pernah kehilangan. Dirinya gantikan mu yang entah ada dimana sekarang. Aku tak bermaksud membandingkanmu tapi aku hanya ingin kau tahu, hatiku begitu rapuh sulit untuk pulih dan dia mampu menyusunnya kala itu. Meski aku tahu dia bukan untukku, setidaknya aku mampu berdiri diatas puing-puing hati yang rapuh. Gelombang dan arusnya tak pernah tenang, selalu ada ombak yang menghantam, sering kupatahkan segala manis ucapannya untuk ku, namun dia tak berhenti menerjang. Dan aku kalah… dia mampu memporak porandakan duniaku yang hampa dengan warna. Mengisi kekosongan jiwa dengan irama indahnya, sekali lagi meski aku tahu dia bukan untuk ku. Lantas apa yang aku jalani bersamanya? Cinta. read more

Cerita Tentang Seseorang Yang Hadir Lantas Pergi

hari bersamanya

sumber google

Saat dia hadir menemani sepiku, kurasakan getaran dalam jiwa yang telah lama hilang.
Tak pernah kurasakan sebelumnya. Seolah tak kan pernah ada yang mampu gantikanmu yang pernah hadir dalam hidupku.
Namun, entah mengapa kurasakan berat untuk terus melangkah bersamanya.
Mungkin, karena bayangmu yang masih selalu nyata bagiku. Atau, mungkin karena sesuatu yang lain entah.. apa..
Tak pernah kumiliki keberanian seperti saat aku bersamamu.
Mungkin, karena aku takut jika harus kehilangan lagi, seperti aku kehilanganmu.
Kamu memang tak pernah sama dengam dirinya. Meski benerapa hal terlihat sama, namun ada banyak hal yang berbeda.
Yang sama hanyalah, kau dan dirinya mampu menggetarkan hatiku, melengkapiku, mengisi relung jiwaku yang hampa.
Namun aku yang tak pernah sepenuhnya membuka diriku untuknya.
Sungguh… aku hanya takut sesuatu hal terjadi lagi.
Cukup, aku kehilanganmu itu sudah cukup! Membuat hidupku kacau, hilang arah, hilang makna.
Biarlah rasa ini, aku yang simpan entah sampai kapan. Dan biarlah dirinya tetap menjadi seseorang yang hanya bisa aku kenal jauh, tidak untuk jadi nyata dalam hidupku. read more

Setelah Pemilu Berakhir, TPS Berubah Menjadi Tempat Penyumbang Sampah

Hari sudah berganti, hiruk pikuk hingar bingar kemeriahan pesta demokrasi telah usai. Menyisakan wajah-wajah lelah bercampur bahagia menanti siapa pemilik suara terbanyak negri ini, meski tak sedikit pula yang masih menebarkan aroma perselisihan saling caci. read more

Berdamailah, Ciptakan Ketenangan, Hentikan Permusuhan

Ketenangan ditemukan saat kita dapat berdamai dengan keadaan. Saat semuanya terasa sulit digapai, saat segala hal mustahil untuk dicapai, saat segala usaha telah usai, tenang akan membawa damai.

Tak terasa, masa hingar bingar dan perdebatan akan siapa yang lebih unggul akan segera usai. Semuanya telah dilakukan dan dikerjakan semaksimal mungkin. Segala daya dan upaya sudah dikerahkan.
Tak sedikit pertemanan dan persahabatan renggang karena perbedaan yang meruncing akan kefanatikan. Semua seakan sudah banyak berkorban.
Tak sedikit pula yang lantas menumpahkan segala emosi dan panas hati pada pasangan
Tak sedikit yang masih mencerca pada detik-detik terakhir perhelatan, bahkan memasuki masa tenang seolah segala persepsi masih saling memengaruhi, melupakan orang-orang disekitar yang bersinggungan, mengatasnamakan kepedulian mengesampingkan bahwa setiap mereka memerlukan kejernihan pikiran dan hati yang tenang.
Tak sedikit serang menyerang antar pendukung berakhir pada luka yang mendalam. Darah tertumpah mengatasnamakan kesetiaan, pembelaan sampai titik darah penghabisan, lupa bahwa ini bukanlah perang, lupa bahwa ini bukanlah permusuhan. read more