Konsisten dengan apa yang sedang dikerjakan ternyata enggak mudah. Sebulan lalu aku memulai dengan rutin bercerita, serasa mudah ketika itu dilakukan bersama dengan banyak teman yang mengikuti. Memasuki bulan ke dua ini, aku ingin melanjutkan menulis secara rutin tanpa ada komunitas juga teman yang menjejal atau memaksa untuk terus menulis. Berasa beda memang, dalam #30haribercerita ada banyak teman yang ikut. Karena memang itu kegiatan rutin diawal tahun. Tiap tahun selalu bertambah pesertanya makin banyak dan seru untuk terus menulis cerita dan membaca cerita teman lain. Mudah termotivasi ketika ada teman yang sudah menulis ceritanya lebih awal, bahkan ada banyak tulisan yang bagus nan rapi. Bagiku bulan ke dua ini cukup membuatku kewalahan dengan diri sendiri dan kesibukan yang seakan gak mau ditolerir. Kupaksakan diri sendiri untuk tetap menulis dan menulis. Maaf jika tulisanku masih banyak yang acak-acakan, ga teratur. Karena misiku kali ini hanyalah menulis, menulis dan menulis. Sembari kubenahi sedikit demi sedikit tatanan bahasa dan banyak hal lain yang kemudian aku tau perlu disiapkan. Kukesampingkan dulu saat ini, aku hanya ingin menulis.
Konsisten untuk melakukan sebuah tindakan secara berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu dengan disertai tekad adalah salah satu caraku untuk melatih diri.
Melatih untuk melakukan hal yang tidak aku kusukai supaya menjadi terbiasa. Tentu saja hal tersebut adalah melakukan hal baik yang masih terasa sulit karena belum terbiasa. Sungguh enggak mudah untuk menjadi konsisten. Hanya diri sendirilah yang mampu mengubahkan segala kemalasan dan tipu muslihat diri untuk menentang menjadi sebaliknya.
Hari ke empat ini sengaja aku menulis dengan tema konsisten, untuk mengingatkan diriku sendiri dan melatih diri. Kalau bukan diri kita lantas siapa lagi. Komunitas dan teman hanyalah sarana yang dapat menjadi penggerak kita, namun kunci utamanya tetap pada diri kita sendiri. Jika itu baik untuk diri kita mengapa tidak kita mulai untuk membiasakannya. Niscaya orang lain turut merasakan kebaikannya.
Aku tak memiliki sarana yang memadai. Itu hanya salah satu alasan dari banyak alasan yang menggelantung dipikiran. Bagiku menulis cukup dengan kertas dan pena. Baru sebulan lalu aku mulai lancar menulis dengan smart phone yang kumiliki ini. Pedih dimata iya juga sih, namun kegemaran yang mulai terbentuk karena terbiasa menulis dengan smart phone meleburkan segala kepedihan yang kadang membuat mataku berair jika terlampau lama. Tak mengapa, ini salah satu ujian supaya tak hanya mengeluh tetapi berusaha semaksimal mungkin dengan apa yang ada.
Mungkin ada diantara kalian yang membaca tulisan ini, juga merasakan hal yang sama. Sulit untuk menjadi konsisten. Aku pun merasakan yang demikian, namun setiap kali aku ingat akan keinginanku, kupatahkan sendiri segala kesulitan yang ada. Dengan rumus MPC “Mboh Pie Carane” yang artinya entah bagaimana caranya, yang kukenal sejak aku duduk dibangku sekolah menengah pertama, membuatku terngiang setiap kali aku menemui kesulitan. Memaksakan diri sendiri untuk menemukan solusi yang entah dari mana asalnya. Aku yakin, segala niat baik yang kau inginkan semesta akan mendukungnya. Entah melalui apa dan bagaimana. Yang pasti lakukan dan terus lakukan apa yang sedang kau kerjakan.
Beginilah caraku untuk terus konsisten, dengan memotivasi diri sendiri dan menggunakan rumus MPC. Selain tekad bulat yang terus digemakan dalam hati. Untuk apa aku menulis? Untuk berbagi. Sesimple aku menjawab, sesimple itu jugalah aku menulis. Konsisten itu perlu untuk melatih diri menjadi lebih baik.
#arthaliya #menulis #konsisten #motivasi #motivasidirisendiri #selfreminder #ayonulis #nulis_yuk #randomwrites #random #quote #30harimenulis #30hms19 #30hms1904 #random #blogger #bloggerperempuan #bloggerindonesia #sukanulis #sukabaca
Syedih akutuh bacanyaaaah… Akunya masih belum konsisten euy, ngutang tulisan 3 ini 😭