Dalam 2 bulan ini, rasanya akan menjadi hal yang membosankan. Pikirku kala kebijakan kantor tempatku bekerja, mengambil keputusan untuk melakukan Work From Home. Semua akan terasa sulit mengerjakan pekerjaan kantor dari rumah. Bagi yang belum terbiasa sepertiku. Kita semua tahu, saat ini pada masa pandemi seperti sekarang salah satu hal yang sebaiknya dilakukan adalah berdiam dirumah, berdiam dimana kita tinggal. Pergi keluar jika memang perlu sekali dilakukan.
Tak bisa dipungkiri memang Covid-19 bak virus yang tak hanya menyerang fisik manusia, namun juga virus yang menyerang pola pikir dan kebiasaan kita. Bagaimana tidak, sejak adanya Covid-19 setiap orang dilatih untuk terbiasa dengan metode daring, terhubung jarak jauh tanpa harus bersentuhan secara fisik. Sebagian tidak mudah mengikuti namun sebagian lagi nampak mahir dengan hal ini. Aku bersyukur termasuk yang tidak terlalu sulit dalam mengikuti perkembangan tekhnologi meski juga belum mahir, sehingga metode daring bisa menyesuaikan dengan cepat. Hanya saja ada beberapa hal yang aku rasa menjadi berbeda, dan membuatku nampak berlatih kesabaran. Terutama saat koneksi internet sedang tidak bagus, dan harus melakukan koordinasi atau meeting dengan team. Disanalah ujian kesabarannya. Selain itu, ada hal yang masih terasa sulit tergantikan, misalnya saat ingin menjelaskan suatu tempat dengan menggambar diatas kertas, akan menjadi mudah kalau dilakukan secara langsung saat bertemu muka. Yaa begitulah hal-hal yang mungkin jadi kendala bagiku. Namun juga menjadi nilai tambah buatku. Aku menjadi tahu beberapa aplikasi yang sebaiknya digunakan. Bahkan juga bermanfaat bagiku secara pribadi.
Bulan ramadahan kali ini memang berbeda, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ramadahan ditengah Pandemi, saat Covid-19 merajai. Namun apakah menjadi penghalang bagi kita untuk tetap menebarkan kebaikan ? Bagiku tentu saja tidak jadi penghalang. Ada hal yang aku pelajari dan baru terlintas saat aku menjalani masa dimana aku harus bekerja dari rumah. Untuk mengatasi kejenuhan berbagai hal tentunya dilakukan, misalkan saja bermain game, menonton film dari aplikasi, dan lain sebagainya. Awalnya aku pun demikian. Namun hanya berjalan beberapa hari saja karena aku berpikir yang lebih dari sekadar menjadi penonton atau penikmat sebuah aplikasi. Berawal dari ajakan seorang teman ku untuk membuat podcast akhirnya aku mencaritahu darinya tentang bagaimana membuat podcast dan ngapain aja. Akhirnya aku menerima ajakan teman untuk membuat podcast. Awalnya aku mencontoh dari podcast yang ia buat, namun kemudian aku memiliki ide tersendiri dimana aku ingin berbagi kebaikan melalui podcast yang akan aku buat. Akhirnya aku mencari nama apa yang sekiranya bisa aku pakai dan cocok dengan podcast yang akan aku bawakan. Muncullah satu ide tentang temanku bicara. Ide ini muncul karena aku senang mendengarkan curhatan dari teman dan juga orang-orang disekitar aku. Sederhana saja, dalam podcast temanku bicara ini aku mengajak untuk kita dapat berbagi kebaikan dengan menceritakan hal positif yang pernah kita alami, atau hal yang pernah terjadi dan kita belajar dari pengalaman tersebut. Tujuannya supaya kita bisa saling memberikan motivasi dan semangat satu dengan yang lainnya. Meski baru sedikit yang aku kerjakan, namun aku percaya, bahwa ada teman-teman yang mendengarkan dan lantas menemukan sebuah motivasi untuk dirinya. Terbukti ada beberapa yang memberikan masukan dan support melalui email dalam podcast yang aku bawakan.
Harapanku podcast ini bisa berlanjut tak hanya selama pandemi saja, namun bisa seterusnya. Untuk dapat saling menginspirasi dan memotivasi, untuk diriku dan teman-teman yang mendengarkannya. Selain bekrja dari rumah saat pagi hingga sore hari, malam nya aku mengerjakan podcast. Tidak setiap hari, namun aku mencoba rutin dalam seminggu sekali. Selain kegiatan membuat podcast aku juga melakukan hobby lain seperti membaca buku dan menulis. Seperti yang aku kerjakan saat ini, aku menulis ceritaku selama aku dalam masa karantina karena pandemi. Karena bagiku dengan bercerita aku dapat belajar, dengan berbagi aku bukan mejadi kekurangan namun sebaliknya aku mendapatkan banyak manfaat. Aku tidak akan kekurangan sedikit pun kalau aku mau berbagi, entah dalam bentuk apapun itu. Berbagi tak harus berupa materi namun juga dapat berbagi kebaikan dengan membagikan pengalaman yang dapat menjadi motivasi dan sumber inspirasi bagi siapa saja yang mendengar atau membacanya. Nah, inilah caraku berbagi saat aku harus menjali masa karantina di rumah saja Aku tetap bisa menebarkan kebaikan dengan berbagi cerita melalui tulisan ataupun melalui podcast yang aku buat dalam chanel temanku bicara. Semoga ceriaku ini dapat menginspirasi kalian semua, jangan patah semangat karena keadaan yang kita alami saat ini. Percayalah bahwa ada banyak cara dan jalan yang dapat kita lakukan untuk terus melakukan kebaikan dimana pun, kapan pun dengan siapapun.
“Tulisan ini diikutserakan dalam Blog Competiton ‘Ceritaku dari Rumah’ yang diselenggarakan oleh Ramadhan Virtual Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan”