Pernahkah kamu merasa panik dan cemas? Mungkin, aku salah satu dari sekian banyak orang yang pernah mengalami rasa panik. Panik dan cemas merupakan dua hal yang berbeda, menurut kamus besad bahasa Indonesia.
Panik adalah bingung, gugup atau takut dengan mendadak (sehingga tidak dapat berpikir dengan tenang). Sedang kan, cemas adalah risau hati (karena khawatir, takut)
Misalnya nih, pada saat terjadi kecelakaan begitu hebat di depan mata, dan enggak ada siapapun di sana. Kita akan merasakan panik karena kejadian mendadak tersebut.
Lain lagi dengan yang dirasakan oleh kita yang sedang menantikan kabar, ada rasa cemas melanda kalau kabar itu tak kunjung tiba.
Nah, aku pernah merasakan keduanya panik maupun cemas. Keduanya membuatku tak pernah bisa tenang. Membuatku tak enak makan juga tak nyenyak tidur. Lantas apakah harus menerima semuanya itu?
Nah, aku berusaha melawan rasa panik dan cemas yang membuatku tak nyaman itu. Aku punya tips buat kalian yang ingin terbebas dari rasa panik dan cemas.
1. Meditasi, menenangkan diri.
Aku melakukan ini rutin setiap hari, untuk melatih diri. Awalnya aku coba berdiam diri tidak memikirkan apapun, coba tenang dengan sikap relaks. Sekitar 15 menit, kemudian aku naikan durasinya hingga satu jam dalam sehari. Jika kamu rutin melakukannya, kamu akan bisa meditasi dalam keadaan apapun. Termasuk jika kita sedang merasakan panik, di saat itulah kita perlu menenangkan diri, meditasi. Dan jika kita sudah terlatih dalam situasi apapun, entah sepi atau hingar bingar kita akan lebih mudah melakukannya. Kalau dibiasakan untuk mengatasi panik dan cemas, malah akan membuatnya hilang. Kita bisa menyelesaikan tanpa rasa panik dan cemas.
2. Berpikir Positive.
Aku melatih diri untuk berpikir. Perlu dilatih supaya terbiasa, jika tak biasa berpikir kita akan cenderung bertindak seenaknya. Meski belum bisa berpikir dengan cepat, namun aku menyadari ini perlu dilatih dan dibiasakan. Selain itu berlatih untuk menerima dan memberikan hanya hal positive. Banyak hal negative mungkin yang ada di sekitar kita namun cobalah untuk tak merekamnya dalam ingatan kita berhenti hanya untuk dilihat atau didengar. Kalau bisa dihindari jauh lebih baik. Dalam keadaan panik atau cemas, kita tetap harus berpikir supaya terlatih untuk dapat mengambil keputusan. Kalau kita sudah terbiasa berpikir positive maka enggak bakal deh ngerasa panik dan cemas karena yang ada dalam diri kita hanyalah hal positive dan sikap positive.
3. Menerima Keadaan.
Dalam bahasa jawa disebut Legowo. Belajar untuk menerima keadaan dengan ikhlas hati. Menerima apapun keadaanya tidaklah mudah, terus berlatih dan belajar untuk menerimanya akan membuat kita lebih mudah dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti tentunya kalau kita selalu terbiasa bisa menerima keadaab apapun, segala rasa panik dan cemas akan lenyap. Gak akan datang lagi. Menerima keadaan tentu saja siap menerima kondisi apapun jadi apa yang perlu dicemaskan, apa pula yang perlu dipanikan? Enggak ada lagi kan
Nah, ketiga hal itu yang aku lakukan untuk mengatasi kedua hal yaitu panik dan cemas yang seringkali datang tanpa permisi. Sebenarnya ketiga hal itu meditasi, berpikir positive dan menerima keadaan tak hanya dapat mengatasi rasa panik dan cemas. Banyak rasa yang bisa kita atasi jika kita mau melatih diri. Intinya jangan mudah menyerah terus berlatih untuk mencari solusi, jangan berhenti untuk terus hadapi setiap apa yang terjadi.
Kepanikan dan rasa cemas bisa diatasi asal kita mau mencari solusi dan berlatih diri untuk terus menghadapi.