Pelabuhan Hati
Enggak terasa tahun 2019 ini memasuki hari yang ke 29. Setiap detik dan detaknya kurasakan begitu cepat berlalu. Meski belum nampak perubahan yang berarti, aku terus mencoba memperbaiki diri.
Hari ini aku teringat akan mereka yang datang dan pergi. Tak banyak yang mampu bertahan ketika datang lalu berhenti. Ibarat pelabuhan, setiap kita adalah kapal-kapal yang berlayar kesana kemari lalu menepi. Menepi sekedar singgah untuk beristirahat, entah ditepian pantai atau bahkan berhenti pada sebuah pelabuhan. Apakah pelabuhan adalah tujuan akhir dari setiap kapal yang berlayar? Atau hanya persinggahan sementara?
Aku masih terus berlayar sekali waktu menepi. Menepi untuk waktu yang singkat ataupun lama, tak pernah pasti. Pernah aku temukan sebuah pelabuhan, namun aku tak pernah menetap disana. Karena pelabuhan itu penuh dan ramai, banyak sekali kapal yang singgah. Ada juga pelabuhan yang begitu sepi kosong tak berisi, kudapati kapal-kapal hanya melewati lalu pergi. Tak sedikit pula kutemukan pelabuhan begitu indah dengan kapal yang begitu besar dan dikelilingi kapal-kapal kecil penuh warna. Namun ada juga pelabuhan yang porak poranda seperti habis diserang, ada kapal besar namun tak mampu untuk berlayar.
Suatu ketika aku berlayar, aku bertemu kapal asing. Kapal ku dan kapal ia berbeda. Ketika kutanyakan, tujuannya sama namun arah berlayar kami berbeda, meski sempat bertemu beberapa kali di dermaga.
Lantas di pelabuhan mana bisa kutemukan kau, jika setiap arahnya berbeda. Kadang, seringkali aku lelah ketika harus berlayar dan berlayar. Bertahan dan menerpa ombak, badai yang menghadang. Terombang ambing oleh gelombang yang menghempaskan lalu menghantam. Belum cukupkah kau berlayar, untuk menemukanku di pelabuhan? Lantas kita bisa kembali berlayar bersama. Pelabuhan hatiku menunggumu.
📷 By me
@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1929 #marimenulis #menulis_yuk