Setiap manusia pernah terbawa emosi, seringkali sadar atau tidak sadar terkadang mengumpat dan tidak sedikit yang meluapkannya dalam berbagai kata-kata Binatang. Yaa.. Kenapa harus binatang yang menjadi sasaran manusia untuk mengumpat atau mengkiaskan sebuah keburukan seseorang. Misalnya saja :
1. Lintah Darat
Untuk menggambarkan seorang rentenir ungkapan Lintah Darat seringkali digunakan. Yaa binatang yang disebut tentu saja Lintah.
2. Tikus Kantor
Untuk menggambarkan seorang berdasi dikantoran namun sikapnya ugal-ugalan atau lebih parah lagi melakukan korupsi, sering kita mendengar ungkapan Tikus Kantor atau Tikus berdasi. Ahh bukannya Tikus berdasi itu Micky Mouse yang dalam dunia kartun sangat lucu dan bonekanya pun laris dimiliki oleh anak-anak bahkan orang yang sudah dewasa. Binatang Tikus yang sering mengambil atau mencuri makanan dirumah, seolah disamakan dengan Tikus yang ada di Kantor.
3. Buaya Darat
Binatang yang satu ini terkenal buas yaa kan… Buaya gitu, setahu saya sih belum pernah lihat Buaya yang lucu, yang ada pasti garang dan menakutkan. Buaya Darat sering diungkapkan sebagai seorang laki-laki yang tidak setia. Ohh… Padahal nih, binatang Buaya itu sebenernya binatang yang setia pada pasangannya. Kok bisa yaa… Jadi sebuah ungkapan yang buruk kala diucapkan oleh manusia.
4. Ayam Kampus
Nah, yang satu ini belum lama sih beredarnya. Ayam Kampus, sering kali diungkapkan untuk mereka kaum wanita penggoda, yang entah dilihat dari mana saya juga belum meneliti secara langsung. Yang katanya sih wanita simpanan om om ganteng yang suka wanita muda jadi disebutnya Kampus untuk menggambarkan wanita muda itu. Padahal nih, sebagian besar manusia itu makan ayam yaa kan.. kok tega yaa memakai Ayam untuk menggambarkan keburukan tersebut…
5. Otak Udang
Ungkapan buruk ini sering ditujukan untuk mereka yang maaf kecerdasannya dibawah rata-rata. Atau pernah juga dipakai untuk memarahi seseorang yang melakukan kesalahan. Memang sih otak udang itu isinya kotoran, tapi saya yakin kalian pasti ada yang makan udang kan…
Itu beberapa binatang yang sering dipakai untuk mengungkapkan segala hal yang buruk. Toh padahal binatang itu tidak selalu buruk seperti yang sering diungkapkan manusia. Kalau saja binatang-binatang ini bisa ngomong pasti mereka akan protes. Tidak bisakah manusia ini menggunkan kata-kata yang lebih baik untuk binatang ? Itu baru sebagian binatang yang dipakai untuk mengungkapkan keburukan manusia. Masih ada lagi sebagian binatang yang manusia pakai juga untuk meluapkan emosi atau kemarahan mereka. Contohnya :
1. Anjing
Binatang yang satu ini, sebenernya ada yang lucu karena jenisnya amat beragam. Cihuahua misalnya, anjing imut nan lucu dan gemesin yaa kan.. tetapi sebagian manusia jika sudah meledak amarahnya lalu keluarlah kata Anjing atau Asu (dalam bahasa jawa) untuk meluapkan kekesalan dan amarah. Kenapa harus binatang lucu ini …
2. Monyet
Sama halnya dengan binatang yang satu ini, selalu keluar dari mulut sebagian manusia untuk meluapkan kekesalannya. Hayoo… Ngaku aja deh, seberapa sering Monyet keluar dari mulut kamu ?
3. Babi
Kalau dalam bahasa jawa untuk babi hutan disebut celeng. Sama halnya dengan Babi atau Celeng, binatang ini seringkali disebut untuk meluapkan kemarahan.
4. Jangkrik
Di daerah Jawa Timur pasti binatang ini tidak asing. Karena pasti lebih sering disebut ketika kekesalan meluap.
5. Kambing
Bintang ini juga dipakai dalam sebuah ungkapan Kambing Hitam, atau dalam sebuah kalimat dapat diungkapkan untuk menggambarkan sesuatu yang diputarbalikan, mengkambing hitamkan, memutarbalikan. Dalam bahasa jawa Kambing disebut Wedhus. Nah… Wedhus… Juga seringkali keluar dari mulut manusia untuk meluapkan kekesalan walau sesaat.
6. Bajing
Di Jawa tentu saja binatang ini ada pembahan akhiran untuk meluapkan emosi seseorang. Bajing – an… Oh terdengar sangat emosional yaa…
7. Kelelawar / Kampret
Kelelawar dalam bahasa Jawa disebut Kampret. Nah, sering kan kita mendengar seseorang bilang Kampret! Hanya untuk mengekspresikan emosi mereka.
Ternyata lumayan banyak juga yaa, kalau dibuatkan list seperti ini. Mungkin kamu bisa menambahkan binatang yang belum ada dan sering diucapkan manusia untuk meluapkan emosi atau mengungkapkan keburukan.
Belum ada sumber yang menuliskan secara pasti, apa alasan digunakannya binatang-binatang tersebut untuk mengumpat atau menilai keburukan manusia. Kalau saya pribadi ingin mengajak setiap orang untuk berhenti ngomong kasar atau jelek. Kita bisa gunakan kata-kata positif untuk meluapkan amarah. Sehingga tidak perlu menggunakan binatang untuk meluapkan emosi atau mengungkapkan keburukan kita manusia. Contoh : “Dasar Otak Udang” bisa kita ganti dengan mengatakan, “Belajarlah lebih giat” atau “Berpikirlah sebelum bertindak”. Begitu juga dengan kekesalan, tidak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata seperti “Monyet” dll nya, kita bisa mengekspresikan kekesalan dalam bentuk tulisan, lukisan atau berlatih untuk sabar.
Kita manusia memiliki tingkat paling tinggi diantara ciptaan Tuhan yang lain, jadi pergunakan keistimewaan kita dalam segala hal termasuk berbicara dan bersikap.
Tulisan ini saya persembahkan untuk para manusia yang ada di Bumi, supaya mau berpikir lebih tinggi dan menghargai setiap makhluk yang ada di Bumi.