Review Film Gara-Gara Warisan

Rilis : 30 April 2022
Durasi : 119 menit
Sutradara : Muhadkly Acho
Produser : Erenest Prakasa & Chand Parwez

Gara-gara warisan adalah film drama komedi Indonesia tahun 2022. Aku rekomendasikan film Gara-gara Warisan sebagai salah satu film yang layak ditonton sebagai hiburan bersama keluarga. Sama seperti film yang pernah aku ulas, aku akan banyak bercerita tentang bagaimana film Gara-gara Warisan menyampaikan pesan tersendiri untuk aku.
Bercerita tentang 3 bersaudara yang tak pernah akur dan bersaing untuk mendapatkan warisan berupa guest house milik sang Ayah (Yayu Unru). Adam anak pertama (Oka Antara) selalu menyalahkan sikap keras Ayahnya atas kegagalan yang dialaminya. Laras anak kedua (Indah Permatasari) berjiwa idealis dan independen. Dan Dicky anak ketiga (Ge Pamungkas) adalah anak kesayangan Dahlan sang Ayah, yang selalu dimanja dan menjadi pemuda yang bengal.

Aku merasakan setiap karakternya hidup dan dekat sekali dengan kenyataan yang ada disekeliling kita. Meski tak harus menjadi seperti mereka, namun aku dapat merasakan bahwa setiap anak dalam keluarga memiliki karakter dan sifat yang berbeda sekali pun mereka lahir dari rahim yang sama. Begitu dahsyatnya Tuhan semesta alam dalam menciptakan kita, begitu spesial dan unik. Ini yang membuat aku kagum terheran-heran bahwa Tuhan ga bisa lho sebegitu detailnya menciptakan keunikan kita masing masing. Aku memang sedang menonton film, namun melalui film jugalah aku seringkali merenungkan bahwa kebaikan Tuhan dan kasihNya bekerja melalui apapun yang ada disekitar.

Kembali lagi ke cerita film, untuk mendapatkan warisan sang ayah, ketiganya harus melakukan cara yang tak biasa, yakni dengan bersaing untuk memajukan guest house mereka. Berbagai cara mereka lakukan, masing-masing dengan gaya dan caranya. Bahkan banyak hal dan kendala yang mereka harus hadapi.

Terkadang seringkali persaingan itu muncul tak hanya dalam keluarga namun juga di dunia luar. Apalagi dengan kemajuan tekhnologi seperti sekarang yang semakin cepat dan pesat. Segala cara dan upaya kita lakukan, supaya ga ketinggalan trend, supaya tetap exsist. Aku sedang merenung, setiap hari setiap waktu aku selalu ada di depan laptop dan dekat sekali dengan produk tekhnologi namun rasanya setiap hari aku tertinggal jauh tetap saja merapa gagap tekhnologi. Lantas, aku berpikir harus kah aku mengejar, berlari untuk tak ketinggal? Atau sebenarnya apa yang sedang dikejar atau ada apakah yang ada di depan sana, sehingga orang begitu antusiasnya dengan berbagai cara mengikuti arus Arus yang sebenarnya mereka sendiri belum tau akan berujung kemana.

Aku menarik diriku jauh kebelakang, saat aku ketinggalan, aku malah menarik mundur kebelakang, dan aku mulai melihat, mengamati dan merenungkan… Apa yang sebenarnya aku sudah lakukan dan mau kemana… Ternyata, aku hanya terbawa arus dan tak punya kendali atas diriku. Nah, apa yang terjadi dalam kehidupan kita dalam setiap langkah yang sedang kita jalani dan tokoh yang sedang kita perankan. Adalah baik kalau kita mau berhenti sejenak, membiarkan semuanya lewat, dan melihatnya. Banyak yang terjatuh dan ada pula yang berhasil. Ga akan ada gunanya kita tetap mengikuti arus kalau kita ga punya kendalinya. Ya kendali pada diri kita sendiri itu penting, jauh lebih penting ketimbang menjadi yang terbaik, yang terdepan, yang apapun itu. Asal kita tau kapan kita menggunakannya dan kapan kita harus menahannya, kita cukup tenang.

Siapa yang akhirnya mendapatkan warisan dari sang ayah? Kalian harus nonton filmnya, karena yang terpenting bukan siapa, namun bagaimana mereka melewati setiap persolaan dan konflik yang datang, lantas mereka mengatasinya.

Selamat nonton bersama keluarga yaa…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.