Dia Tertawa Aku Terkejut

Dia Tertawa Aku Terkejut
Ceritaku dimulai dari sini, ya dari tempat biasa aku makan. Sebuah warung makan langganan dekat rumahku.

Saking seringnya aku makan diwarung ini, para pelayan dan penjualnya hafal sekali dengan apa saja yang aku pesan. Termasuk sedotan plastik yang dari awal selalu kutolak. Kali ini aku tidak akan bercerita tentang pantang plastik yang menjadi komitmenku tahun ini. Tapi tentang suasana dan juga orang yang sering makan disini seperti aku.

Saat aku tiba dan memesan makanan, kulihat semua meja terisi penuh dan itu artinya aku harus minta ijin duduk semeja dengan salah satunya. Akhirnya kuputuskan untuk duduk meja dengan seorang wanita yang juga sendirian. Aku seperti mengenalnya, oh yaa beberapa hari yang lalu aku lihat wanita ini juga makan disini. Sambil menunggu pesanan aku perhatikan saja sekitar dan orang-orang yang yang datang dan pergi. Ya warung ini lumayan ramai apalagi harganya yang cukup bersahabat pula cocok untuk segala kalangan. Tetiba tatapanku terhenti pada wanita yang duduk semeja dengan ku, berhadapan namun beda sisi meja, sehingga aku bisa leluasa memperhatikannya. Aku terheran dengan tatapannya yang kosong dengan piring makan dihadapannya tak lupa dua gelas es teh seperti kala itu aku bertemu dengannya. Sesaat kemudian kulihat wanita ini tertawa terbahak membuatku kaget dan mulai tak nyaman.

Pikirku dalam hati, wanita ini kenapa? Kok tetiba tertawa sendiri tanpa sebab, ahh mungkin dia sedang teringat sesuatu. Namun aku putuskan untuk pindah meja pojok yang sudah kosong, supaya aku bisa mengamati lebih leluasa sambil menyantap hidangan yang aku pesan.

Dan ternyata benar sekali, aku terkejut untuk kedua kalinya ketika aku melihat wanita itu kembali tertawa sesaat kemudian melambaikan tangan dan kuperhatikan tak ada orang yang membalas lambaian tangannya.
Lalu aku pastikan bertanya pada seorang pelayan, dan langsung menjawab

” Iya mbak, dia memang rada enggak beres.”
” Eh, busyet dah…” Pikirku
” Tapi duitnya banyak lho mbak, tuh didompetnya uangnya segepok, beneran deh”
” Lha terus kenapa, emang dia paham hitung duit ya?”
” Paham bangetlah mbak, bingung ngabisinnya kali dia mbak.”
” Hmm… Gitu yaa…’
” Tuh lihat, habis ini dia bakal keseberang mbak, jajan lagi diwarung depan, coba aja lihat”

Dan ternyata memang benar, wanita itu setelah membayar langsung pergi ke warung seberang dan memesan entah apa lagi.

Dari ponsel ku, seorang teman menghubungiku dan bertanya itu siapa? Entah kenapa tetiba aku bercerita tentang wanita yang kujumpai disini. Padahal temanku bertanya siapa yang ada dalam foto story ku. Enggak nyambung kan, ahh biar ajaa.. pikirku.

Aku ceritakan apa adanya tentang kejadian ini, dan spontan dia tertawa sambil berkata

” Aku jadi sehat setelah dengar ceritamu, ta.. terbahak-bahak ga bisa nahan ketawa padahal aku lagi sakit perut.”
” Enak yaa jadi dia, makan tertawa, makan tertawa terus kerjanya…”

Spontan tanpa sadar aku pun tertawa, sambil memegang hp ditangan.
Dan sialnya, aku kini jadi bahan tontonan orang-orang diwarung ini.

” Mbak, kamu teman wanita tadi yaa..” kata seorang pelayan kepadaku sambil ngeloyor tertawa
” Ahh… Semprull kamu, iki lhooo kancaku gae aku ngguyu.”
” Lha iyaa, wanita tadi tow mbak, koncomu.”
Lalu kami tertawa bersama… Hahahaa…

Tertawalah dan warnai dunia dengan caramu, dari sini, dari hatimu.

? By me
@30haribercerita #30haribercerita #30hbc1921 #30hbc19darisini #tertawa #bersama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.